Tips Bersepeda Saat Puasa

Inilah 10 tips jitu jika mau bersepeda saat berpuasa:
  1. Gowes santai saja, hindari memforsir tenaga. Biasanya kita akan tergoda saat ada tanjakan yang menantang untuk ditaklukkan atau saat ada turunan yang menggoda kita tuk gowes sekencang-kencangnya.
  2. Alokasikan waktu agak longgar. Untuk mengakomodasi waktu yang molor karena gowes santai, alokasikan waktu yang lebih lama untuk kegiatan sepeda kita. Misalnya pada hari biasa dari rumah ke kantor kita butuh waktu 1 jam, maka saat puasa bisa kita tambahkan alokasi waktunya menjadi 1,5 jam.
  3. Untuk bersepeda di luar rutinitas, rencanakan perjalanan. Tentukan akan bersepeda kemana. Bersepeda tanpa tujuan hanya akan membuat lelah perjalanan. Lebih baik jika lokasi yang hendak dituju jaraknya tidak lebih dari 20 km, misal dari kota Bandung ke Jatinangor. Ini mah cari penyakit (kecuali memang sudah biasa dengan jarak seperti itu). Hindari rute yang memiliki sejarah macet yang sangat kelam. Jalan macet dapat meningkatkan emosi yang berpotensi mengurangi pahala.
  4. Untuk yang bersepeda di luar rutinitas, pilih waktu yang tepat. Setelah sahur atau menjelang bedug adalah waktu yang tepat untuk bersepeda. Bersepeda di kala mentari tegak berdiri akan menghabiskan banyak stamina yang harus diganti dengan seteguk air segar. Jika kita minum ... ya otomatis batal, kecuali bener-bener lupa. Hindari juga “jam-jam macet” seperti jam pulang sekolah ataupun jam pulang kantor.
  5. Ambil jalur hijau. Selain lebih segar tentunya pepohonan pinggir jalan akan senantiasa meneduhkan hati kala disinari oleh mentari. Jangan lupa juga topi dan helmnya, sinar UV A dan UV B cukup berbahaya terhadap kulit.
  6. Bersama teman tentu lebih seru. Ajak teman-teman yang lain untuk ikut meramaikan kegiatan bersepeda. Atau agendakan sebuah acara bertajuk “Buka Bareng Sepeda”, “Ngabuburit Sambil Sepedahan”, “Sepeda Sahur”, “Baksos featuring Sepeda” dan lain-lain. Lebih banyak teman, lebih banyak cerita dan lebih menyenangkan.
  7. Cek ulang kondisi sepeda sebelum berangkat. Jangan sampai sepeda kempes atau rantai putus di tengah jalan dan terpaksa harus di dorong sampai rumah. Sediakan pula uang darurat sebagai antisipasi perjalanan. (jangan sampai ada moment yang membuat kita tergoda untuk uring-uringan)
  8. Sahur yang baik dan benar. Lupa sahur, lebih baik urungkan niat anda untuk bersepeda. Bahaya jika anda pingsan di tengah jalan dan sedang macet-macetnya. Sahur yang baik bisa ditanyakan kepada dr. Hembing (akan lebih baik menambah konsumsi madu saat sahur )
  9. Banyak bersabar. Sepeda menempati urutan pertama kendaraan yang sering disalip oleh kendaraan lain. Maka oleh karena itu banyak-banyaklah memanjatkan doa bagi yang menyalip (doa yang baik). Semakin banyak kesabaran, semakin banyak pahala yang didapat.
  10. Istirahat bila merasa lelah. Jangan paksakan fisik anda untuk mengenjot sepeda. Ambil napas yang banyak untuk mengisi kembali oksigen pada darah yang berkurang karena digunakan pada saat proses pembakaran energi. 
                                                                                                                                                                           Sumber http://b2w-indonesia.or.id