Tips dan trik untuk mengatasi kesulitan ketika kita bersepeda pada trak tanjakan.
Persipan fisik yang matang dan kondisi
sepeda yang fit tentunya menjadi hal pokok ketika kita bersepeda dimedan
atau trek apapun baik flat trek (mendatar), descent (turunan) dan Climb
(tanjakan).
Para penggemar Road bike (sepeda balap)
tentunya bersepeda dijalan aspal yang cenderung halus, tidak menuntup
kemungkinan para rider MTB juga bersepeda dijalan aspal untuk Cross
Country atau keseharian dalam bersepeda baik untuk bekerja, sekolah
ataupun sekedar berolahraga (fitness).
Medan aspal lebih cenderung digemari
para roadbiker sedangkan medan offroad lebih cenderung untuk rider MTB,
tips dan trik apakah yang tepat mengatasi medan tanjakan (climb) baik
untuk road biker ataupun rider MTB.
Penyesuaian suspensi, teknik shifting (gigi transmisi), posisi ketinggian seatpost dan posi badan sangat menentukan kenyamanan kita ketika melibas tanjakan.
Penyesuaian Suspensi :
Tips ini untuk para rider MTB terutama
cross country (XC) baik untuk medan aspal maupun offroad ringan. Ketika
menghadapi tanjakan usahakan kunci (lock) suspensi depan anda agar tidak bekerja naik – turun.
Tips ini dengan tujuan ketika menanjak
dan anda berdiri diatas sadel (sadle) untuk melakukan kayuhan pedal yang
kuat, energi dan tenaga anda tidak terbuang percuma karena suspensi depan yang naik turun.
Suspensi yang static membuat energi
ketika kita mengayuh sepeda dengan berdiri benar-benar tersalurkan
secara menyeluruh pada crank.
Untuk sepeda MTB yang tidak mempunyai sistem lock, sebaiknya rider tidak dalam posisi berdiri ketika mengayuh pada tanjakan.
Untuk roadbiker penyesuaian suspensi tidak perlu karena fork depan sepeda balap sudah static.
Teknik Shifting
Tips ini berlaku untuk rider MTB maupun
Roadbiker, shifting atau yang lebih dikenal dengan pemindahan gigi
transmisi tentunya sudah akrab bagi anda penggemar olah raga sepeda.
Shifter biasnya terletak pada handle bar (stang kemudi) sepeda kita.
Shifter adalah perangkat yang terhubung dengan FD (front deraileur) dan
RD (rear derailleur), FD dan RD inilah yang bertugas memidahkan gigi
(chainrings) baik depan maupun belakang.
Shifting yang benar pada saat tanjakan tentunya akan memberikan kenyamanan tersendiri bagi rider.
Untuk rider yang mempunyai power
(tenaga) dan otot kaki yang kuat, tidak menjadi masalah menggunakan
Chainring (gir) depan paling besar dan gir belakang paling kecil,
karena shifting dengan model ini akan memberikan akselari maksimum pada
saat kita menganyuh sepeda.
Untuk rider pemula shifting dengan
menggunakan chainring (gir) depan paling kecil dan belakang paling
besar, memberikan kenyamanan ketika mengayuh pedal. Konsekuensi teknik
shifting seperti ini, sepeda berjalan pelan. Tips untuk teknik ini
usakan untuk tidak berdiri diatas sadel akan tetapi percepat putaran
kayuhan pedal rider.
Dengan berlatih dan kebiasaan bersepeda,
kita akan menemukan sendiri kemampuan otot kaki kita ketika menghadapi
medan tanjakan, semakin sering bersepeda dan berlatih ditanjakan rider
dapat mengukur shifting pada gir berapa yang tepat untuk menghadapi
climb trek.
Posisi ketinggian Seatpost dan Sadel (sadle)
Seatpost (dudukan
sadel) tentunya tidak terpisahkan dengan sadel (tempat duduk rider).
Energi dan tenaga rider ketika melewati trek menanjak (climb) banyak
terkuras. Tips untuk pengaturan seatpost ketika melewati tanjakan adalah
usakan seatpost pada posisi maksimum kayuhan rider.
Ukur panjang kaki rider dengan meteran
dengan tujuan memperoleh hasil yang akurat, tarik meteran dari telapak
kaki hingga pangkal selangka. Kemudian ukur panjang Crank leght (lengan
crank), misal panjang kaki 75cm dan crank lengt 25cm total adalah 95cm.
Tarik keatas meteran dari poros BB
(Buttom Bracket) hingga sadle, sesuaikan ketinggian sadle dengan ukuran
yang sudah anda peroleh. Ukuran tersebut merupakan titik maksimum ketika
kaki kita mengayuh sepeda.
Jika terasa kurang nyaman kurangi
ketinggian seatpost, tetap diingat bahwa posisi kaki haruslah hampir
lurus ketika anda naik diatas sadle dan telapak kaki dipedal arah pedal
jam enam (180 derajat).
Tips pengaturan ketinggian seatpost
tersebut bertujuan agar energi dan tenaga rider ketika menganyuh diatas
sadle tidak terbuang percuma.
Posisi Rider (Berdiri dan Duduk)
Standing Up (berdiri)
Kelebihan :
- Otot kaki bekerja maksimal dan menyeluruh, tekanan tidak hanya pada satu otot.
- Diperlukan power yang besar, sehingga akselerasi pada saat tanjakan menjadi lebih mudah.
Kekurangan :
- Rider menggunakan lebih banyak energi, karena kaki menopang berat tubuh secara keseluruhan.
- Posisi berdiri ketika menanjak mengakibatkan rider tidak bisa berjalan pelan karena cenderung melakukan akselerasi cepat.
Sitting Down (Duduk)
Kelebihan :
- Posisi rider duduk diatas sadel tentunya membuat badan terasa lebih rileks (santai), karena energy tidak terkuras berlebih.
- Beban tubuh bertumpu pada sepeda bukan pada kaki, otomatis energy yang anda punya lebih hemat.
- Rider dapat mengatur ritme bersepeda, baik untuk akselerasi cepat maupun perlahan.
Kekurangan :
- Rider dapat merasakan sakit yang berulang-ulang pada satu otot ketika trek tanjakan.
Pada dasarnya posisi duduk ketika
bersepeda di medan tanjakan lebih baik dibandingkan ketika kita berdiri,
energi yang kita keluarkan lebih sedikit dibandingkan posisi berdiri
(standing-up).
Ketika rider melewati tanjakan yang tinggi, rider dapat mengkombinasikan 2 metode tersebut.
Posisi berdiri yang singkat ketika tanjakan tajam dapat menaikan ritme kayuhan sepeda kita.
Fokuskan posisi berdiri kita ketika mengayuh pada putaran crank, tips ini dapat menjaga tubuh tetap santai.
Kondisi sepeda yang prima juga sangat
menentukan kesukseskan kita ketika melibas trek tanjakan. Berikan
pelumas pada bagian pedal dan crankset.
Untuk roadbiker posiskan lengan tangan pada handle bar bagian atas dan usahankan lengan tangan tetap pada posisi santai.
Untuk rider MTB dan Roadbiker yang menggunakan flat bar, anda dapat menambah aksesoris pada handle bar berupa Tanduk (Bar End). Fungsi Bar End lebih untuk kenyamanan rider ketika menanjak.Sumber : Zona Sepeda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar